CSR PT Albasia
Bhumiphala Persada
ABP
MENINGKATKAN DAYA SAING MELALUI PENINGKATAN SUMBER DAYA.
I.
N i l a i, S e m a n g a
t, T e k a d.
Menjelang
seperempat abad kepemimpinan Bp. Hamzah Purnomo yang telah melakukan upaya menjadi Perintis dalam usaha
industri pengolahan kayu Albasia (Paraserienthes falcataria)di Temanggung,dan
juga Pemilik serta Pimpinan Perusahaan Bhumiphala Group ( ABP dan BBP
),telah menorehkan prestasi yang
relative signifikan dalam upaya pembinaan terhadap kesejahteraan keluarga,
karyawan maupun masyarakat dilingkungannya. Pada awal kepemimpinannya didalam
perusahaan yang telah dirintisnya tersebut, Bp. Hamzah Purnomo telah menentukan
ketetapan dalam hati sanubarinya, bahwa “ dirinya”putra Temanggung, lahir dan
hidup di Temanggung, berusaha di Temanggung maka usaha dan hidupnya harus bermanfaat
bagi Temanggung. Artinya usaha bisnis tersebut berbasis kemasyarakatan.
Ketetapan hati ini telah diamanahkan kepada putra putrinya, sebagaimana
disampaikan Bu Tanty W Goss, pada acara meeting hari Kamis tanggal 21-11-2013 pkl.15.30
yang dihadiri Spv up/ meadle-up. Untuk mewujudkan ketetapan hatinya
tersebut,bpk. Hamzah Purnomo dengan dibantu oleh keluarga ( isteri dan seluruh
putranya ) telah berupaya melakukan perubahan, peningkatan dan pengembangan
diseluruh bidang aspek bisnis industri pengolahan kayu tersebut. Ibarat “kue/roti “ yang dibuat oleh bpk. Hamzah Purnomo beserta keluarga
tersebut semakin ditingkatkan, dikembangkan. Mohon maaf, meminjam istilah bu. Tanty ,bahwa
bagaimana upaya agar kue/roti bisa semakin bisa mensejahterakan banyak orang, tentunya kue/roti tersebut perlu
ditingkatkan kwantitasnya. Selama 26 tahun dan menginjak pada usia seperempat abad dimana awal
berdirinya Perusahaan, instalasi pabrik masih sewa, dengan karyawan sekitar 50
orang, dan saat
ini Perusahaan Bhumiphala Group (ABP & BBP) jumlah karyawan sekitar 2500
orang. Dengan karyawan sejumlah sekitar 2500 harus diberikan kesejahteraan
dengan dibagi “kue/roti” perusahaan tersebut. Bahkan kesejahteraan kue/roti
perusahaan tersebut juga disampaikan ke stake holder, mitra dan rantai
bisnisnya baik yang rutin setiap bulan maupun insidentil, yang nilai nominalnya
relative sangat besar,bahkan mencapai milyaran rupiah.” Semisal “ masing masing
karyawan rata rata menerima 2 juta , berarti setiap bulan untuk kesejahteraan
jerih payah para karyawannya, maka Perusahaan wajib mengucurkan dananya sebesar
5 milyar, masih lagi berbagi
kesejahteraan kepada stake holder dan mitra dalam rantai bisnisnya, baik yang
rutin maupun insidentil. Hal ini merupakan salah satu wujud ketetapan hati yang
prestisius, bisa berbagi kesejahteraan kepada karyawan dan masyarakat, utamanya
masyarakat Temanggung.
II.
P r e s t a s i.
Dalam hal
berbagi kesejahteraan ini perlu dicatat bahwa selama dua puluh enam tahun dan saat ini mulai
menuju ke usia seperempat abad, kepemimpinan bpk. Hamzah Purnomo telah berhasil menunjukkan bahwa
perusahaan yang telah dirintis, dipimpin dan dibesarkan bersama keluarga telah menorehkan
prestasi sesuai visi yang telah ditetapkan yang intinya sebagai berikut :
V i s i: Menjadi
pemimpin di industri perkayuan global dengan
kepedulian tinggi kepada masyarakat dan lingkungan.
1.Menjadi pemimpin diindustri perkayuan . Dilihat dari
sejarah dan fakta berdirinya perusahaan, nampak tatkala perusahaan didirikan di
Sukowangi pada tanggal 16 Agustus 1989, di daerah kabupaten Temanggung belum
ada perusahaan industri pengolahan kayu yang bahan bakunya dari pohon sengon
(paraserienhes falcataria). Artinya perusahaan yang didirikan bpk. Hamzah Purnomo bukan
hanya pemimpin, tetapi justru perintis dibidang industri pengolahan kayu yang ada di Temanggung.
2.Global. Perusahaan
milik bpk. Hamzah Purnomo tersebut sejak awal membuat produknya bukan
untuk konsumsi lokal nasional, tetapi untuk konsumsi bilateral global. Artinya
Konsumen utamanya adalah Negara Jepang, Korea, Vietnam, China, Taiwan, Afrika
selatan, Amerika,Eropa, Timur Tengah dan lain lain. Untuk
pengangkutannya bekerjasama dengan International Shipping Lines.
3.Kepedulian tinggi kepada masyarakat dan lingkungan. Hal ini
sejak awal berdirinya sudah dilakukan meski dengan skala keterbatasan yang ada
disaat itu. Upaya penyelengaraan Corporate Social Responsibility/tanggung jawab social perusahaan, sejak awal
telah dilakukan karena memang sudah menjadi niat, tekad
sebagaimana keterangan diatas bahwa intinya perusahaan yang didirikan tersebut
juga dapat bermanfaat bagi masyarakat, utamanya masyarakat Temanggung. Fakta
ini nampak sejak awal berdiri hingga
saat ini perusahaan telah melibatkan masyarakat sekitar dimana perusahaan berada.
Karyawan dari desa Candimulyo saat ini sudah mencapai sekitar 750 orang dari sekitar 1800
orang, selebihnya orang Temanggung dan sekitarnya serta sebagian
kecil karyawan yang dari luar kota Temanggung. Tenaga Kuli Bongkar (KB), sejak awal dari sejak pimpinan Bpk. Mubagio sampai saat ini
pimpinan KB dipegang Bpk.Mudakir , bahwa tenaga KB adalah warga desa Candimulyo, utamanya
warga Demangan, Nglarangan dan Ngumbulan. Upaya kepedulian masyarakat ini
mengalami pasang surut sesuai dinamika kehidupan.
Upaya musyawarah selau dilakukan
secara intens dan focus dengan pendekatan kekeluargaan, transparan
dan langsung, yaitu antara Management dengan tokoh formal RT/RW,kadus,sekdes, tokoh
masyarakat,pemuda dengan mediasi oleh Muspika ( Camat, Kapolsek, Danramil ).
Disamping upaya keluar/eksternal tersebut, juga dilakukakan pembenahan kedalam / intern
berupa peningkatan pembenahan alat dan manusia disamping alat tersebut, agar masalah
polusi dapat ditekan seminim mungkin. Faktor manusia ditingkatkan dalam
pembinaan baik pembinaan bersifat teknis maupun non teknis (mental, spiritual dan
kesejahteraan), dan upaya pendekatan hati /
face to face.
Disamping prestasi
berbasis visi perusahaan tersebut diatas, PT. ABP telah mendapatkan prestasi
Nasional yaitu sebagai berikut:
a. Penghargaan Prima Wana Mitra dari Kementerian Kehutanan
Republik Indonesia tahun 2012 dan 2013.
b. Penghargaan Penanaman Satu Milyard Pohon, dari
Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, tahun 2010 dan 2011.
c. Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) tahun 2011- 2014.
d.
Forest Stewardship Council
(FSC) tahun 2013.
III.
K e t e n a g a k e r j a
a n.
Upaya
pengembangan Perusahaan dalam rangka peningkatan pengembangan “ kue/roti” untuk
kesejahteraan yang berbasis visi PT. ABP, maka disamping adanya upaya
peningkatan dan pengembangan alat peralatan, sarana prasarana pabrik, bahan baku
dan lain lain, maka yang sangat perlu ditingkatkan adalah unsur
manusia/karyawan/tenaga kerja/ sumber daya manusia (SDM)nya. Peningkatan, pengembangan
PT. ABP ditujukan pada pembentukan Insan ABP yang memiliki komitmen, kompetensi
dan unjuk kerja/kinerja yang baik, prima, guna mendukung pencapaian visi PT. ABP. Maka
untuk mendukung pembentukan insan ABP tersebut, perusahaan telah melakukan upaya positif dalam rekruitment karyawan, utamanya
pada tingkat pimpinan midle up. Namun sebelumnya personil/petugas Pelaksana
penyenggara rekruitment disamping berlatar belakang pendidikan Sarjana
psykhologi, juga memiliki sikap mental yang tangguh HCE (Human capital
excellence) ,memahami menguasai nilai, semangat dan budaya perusahaan
sebagai dasar pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Disamping
itu harus proporsional dan professional dalam mengemban tugas, tanggung
jawab dan wewenangnya, artinya saat menyelenggarakan rekruitment tidak ada unsure “ kedekatan maupun kepentingan pribadi/kelompok “ , namun semata
mata hanya untuk melakukan dedikasi, menjaga eksistensi perusahaan agar semakin meningkat dan
berkembang. Dengan sasaran ketetapan sedemikian itu bagi petugas pelaksana
penyelenggara rekruitment, maka akan menghasilkan input SDM yang penuh tanggung jawab
terhadap tugas dan kewenangannya. yang kesemua ini dapatnya menjiwai perilaku insan/karyawan
ABP dalam kehidupan sehari hari.
Praktik industri pengolahan kayu yang baik ( Good timber
industry practices ) yang menjadi salah satu syarat utama operasional ABP
antara lain,mengharuskan terselenggaranya keselamatan dan kesehatan kerja ( K 3
). Semua peraturan tentang K 3 ini tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (
PKB). Untuk mendukung terlaksananya
progaram K3 dan untuk mewujudkan termeminimalisasinya kecelakaan kerja dan
menekan terjadinya kecelakaan kerja sampai 0%, untuk itu berbagai upaya kami
lakukan dengan melakukan breefing mengenai pentingnya penggunaan APD ( alat pelindung diri ), setra
memodifikasi mesin agar dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja serta memberi
tanda bahaya pada setiap mesin agar saat dioperasikan karyawan selalu waspada
akan bahaya kecelakaan kerja di mesin tersebut.
IV, T a n g g u n
g j a w a b p r o d u k ( consumer issue).
Sejak awal
berdiri hingga saat sekarang PT. ABP menerapkan gugus kendali mutu dalam
mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk hasil industri pengolahan
kayunya. Sistem gugus kendali mutu
ini jelas merupakan salah satu upaya pelayanan terhadap konsumen/buyer, buyer yang kesemuanya adalah negara negara maju.
Sebagai perusahaan nasional yang beroperasi secara
internasional dengan sasaran konsumen sebagaimana negara negara tersebut
diatas, PT. ABP telah memiliki sertivikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu
(SVLK). Bagi Negara yang berada diwilayah Asia dan Afrika, dengan SVLK ini dipastikan produck yang dihasilkan benar benar dari
bahan baku yang sudah dilegalkan dan jelas asal usulnya.
Dalam upaya
penyelenggaraan penerapan system gugus kendali mutu, PT.ABP/BHUMIPHALA GROUP berupaya
mengerahkan, melibatkan seluruh sumber daya
(manusia,mesin/alat,cara/metode,finansiil) secara maksimal. Pada setiap
departement, dan lintas departement secara terkoordinir, dimulai dari kegiatan operasional hulu
yang menangani bahan baku, dan kegiatan operasional tengah/pengolahan,produksi,
serta kegiatan hilir, pengiriman. Semua operasional industri pengolahan kayu PT.
ABP, dilakukan upaya semaksimal mungkin agar menjaga kelayakan bahan baku, produk yang
dihasilkan serta aturan kelayakan produk yang dijual. Selama operasional
PT.ABP/ BHUMIPHALA GROUP hinga saat ini tidak pernah menghadapi adanya tuntutan
pelanggaran peraturan ataupun kode etik penjualan produk.
V. U p a y a m e n j
a g a e k s i s t e n s i .
Guna menjaga
kelangsungan, kesinambungan eksistensi PT.ABP/Bhumipala Group, perlu adanya
upaya yang antara lain sebagai berikut :
1.
Pegang teguh nilai, jiwa, semangat, budaya
perusahaan yang telah dirintis oleh pendirinya, dalam aktualisasi bisnis
industri pengolahan kayu disesuaikan perkembangan yang berlaku.
2.
Pelihara dan jaga
harmonisasi pilar bisnis (Provit, People dan Planet), secara serasi, selaras, seimbang dan
terukur).
3.
Waspada terhadap setiap
kemungkinan peluang kerawanan yang dapat terjadi, terutama yang mengarah
centralisasi kewenangan, kekuasaan diluar kewenangan, kekuasaan dan kontrol dari
managerial para Direksi.
4.
Lanjutkan dan tingkatkan
pembinaan komunikasi langsung, tatap muka terhadap karyawan bawah, baik
periodik maupun insidentil yang berbasis “ nguwongke” sehingga
kebijakan Direksi tidak terpotong, sesat, salah persepsi, demikian
juga terhadap masyarakat disekitar pabrik. Impact dari upaya ini akan menimbulkan
rasa “rikuh pekewuh” apabila tidak berpartisipasi terhadap keberadaan
perusahaan.
5.
Menjaga dan meningkatkan
rasa aman nyaman karyawan, agar tidak banyak terjadi turn offer, yang tidak menutup
kemungkinan akan dapat menimbulkan citra negatif.
Fakta perjalanan program CSR dan K3 sebagaimana yang
kami wujudkan dalam program - program sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar